Penulisan Nada Pada 拼音 Pinyin dalam Bahasa Mandarin
Penulisan 声调 shēng diào atau nada haruslah tepat peletakkannya, dan nada juga harus dituliskan pada 拼音 pīn yīn agar membantu kita apabila belum mengetahui nada pada suatu kata tersebut. Pada artikel sebelumnya kita telah membahas apa itu 声调 shēng diào di sini, dan pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana sih cara penulisan nada pada pinyin? Apakah ada aturannya? Tentu saja ada, dan tidak asal tulis Sob.
Telah kita ketahui bahwa pada bahasa Mandarin mempunyai 6 huruf vokal, yaitu:
a, o, e, i, u, dan ü
Urutan huruf vokal inilah yang menjadi tingkatan prioritas untuk peletakan nada pada 拼音 pīn yīn. Untuk selanjutnya, langsung saja Sobat perhatikan penjelasannya di bawah ini:
Vokal Tunggal
Untuk peletakkan nada pada vokal tunggal, penulisan nada langsung saja diletakkan di atas huruf vokal. Contohnya:
- 茶 chá yang artinya teh.
- 朋 péng yang artinya teman.
- 必 bì yang artinya harus.
Vokal Gabungan
Apabila terdapat vokal gabungan, atau lebih dari satu vokal, maka prioritas urutannya adalah sesuai dengan urutan ke-6 vokal Mandarin di atas. Contohnya:
- 毛 máo yang artinya bulu.
- 楼 lóu yang artinya lantai (tingkat).
- 来 lái yang artinya datang, sampai.
Vokal -iu atau -ui
Jika Sobat bertemu dengan kedua huruf vokal ini, maka nada diletakkan pada huruf vokal yang terakhir. Contohnya:
Jika Sobat bertemu dengan kedua huruf vokal ini, maka nada diletakkan pada huruf vokal yang terakhir. Contohnya:
- 留 liú yang artinya tinggal.
- 最 zuì yang artinya paling.
- 久 jiǔ yang artinya lama (waktu).
Bagaimana Sob? Sekarang sudah bisa kan? Untuk latihan, silakan Sobat tentukan di mana seharusnya kita meletakkan nadanya pada 拼音 pīn yīn di bawah ini:
- Shui
- Zhuang
- Guang
- Chang
- Rou
Demikianlah artikel tentang Penulisan Nada Pada 拼音 Pinyin dalam Bahasa Mandarin, tunggu artikel selanjunya ya. Selamat belajar, 拜拜 bái bái bye bye.
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
3 comments for "Penulisan Nada Pada 拼音 Pinyin dalam Bahasa Mandarin"
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)